Minggu, 29 April 2012

TUGAS 3


KUNCI KENAIKAN HARGA BBM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia



logo_gunadarma.jpg
 




                                   








Disusun Oleh :
Ahmad Harish                         27211929
Hendri Sugiyatna Perdana      28211681
Trisna Setiawan                       27211187
Yogi Widiawan                       27211540
 
 








JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2012

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan ridhoNya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, itu merupakan fakta asli kemampuan manusia yang pada dasarnya tidak pernah luput dari khilaf dan salah.
            Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mencoba mengkaji “Perkembangan kependudukan dan Ketenagakerjaan Indonesia (1986-2011)”. Dari aspek pola fikir yang muncul pada setiap manusia maupun massyarakat itu sendiri.
            Pada kesempatan kali ini, alhamdulillah makalah ini telah selesai disusun dengan memanfaatkan sumber-sumber referensi yang penulis peroleh. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan lebih bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sebagai penyusun.
                                                                                   





Bekasi, Maret 2012


Penyusun
 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B.       Perumusan  Masalah ............................................................................................... 2
C.       Maksud dan Tujuan ................................................................................................ 2
D.      Metode Penyusunan ............................................................................................... 2
E.       Sistematika Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.      Kunci Kenaikan Harga BBM ….............................................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
            Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan. Masalah kependudukan merupakan masalah umum yang dimiliki oleh setiap negara di dunia ini. Secara umum, masalah kependudukan di berbagai negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dalam hal kuantitas/jumlah penduduk dan kualitas penduduknya. Data tentang kualitas dan kuantitas penduduk tersebut dapat diketahui melalui beberapa cara, diantaranya melalui metode sensus, registrasi, dan survei penduduk.
            Masalah penduduk sebenarnya sangat kompleks, banyak sekali aspek yang mencakup  didalamnya, diantara aspek pangan, pemukiman, sandang, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan sebagainya. Lalu, apa saja konsekuensi yang mesti diterima oleh negara–negara yang sedang berkembang dengan laju pertumbuhan penduduk yang demikian cepat itu?
Diantara beberapa konsekuensi tersebut, ada tiga hal yang perlu dicatat yaitu :
1.             Jumlah angkatan kerja bertambah dengan cepat siiring dengan cepatnya laju pertumbuhan penduduk.
2.             Rendahnya kemampuan negara-negara yang sedang berkembang untuk menciptakan kesempatan kerja tambahan.
3.             Semakin menurunya daya dukung lingkungan terhadap kualitas kehidupan.

Masalah–masalah lanjutan yang muncul kemudian adalah angka pengangguran semakin meningkat, urbanisasi, migrasi makin menjadi–jadi, dan last but not least, angka kejahatan dengan berbagai bentuk juga meningkat.
Masalah kependudukan yang dihadapi NSB (Negara Sedang Berkembang) dewasa ini lebih rumit daripada masa sebelum perang dunia kedua. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi secara langsung telah menimbulkan masalah bagi NSB dalam upaya mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, Tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin cepat di NSB menyebabkan proporsi penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan jumlah anggota keluarga bertambah besar.

B.     Perumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, masalah yang dirumuskan dititikberatkan pada beberapa hal, yaitu :
1.         Bagaimana dengan perkembangan kependudukan di Indonesia?
2.         Bagaimana dengan penyebaran kependudukan di Indonesia?
3.         Bagaimana dengan laju pertumbuhan kependudukan di Indonesia ?
4.         Bagaimana dengan sensus kependudukan di Indonesia ?
5.         Bagaimana dengan ketenagakerjaan Indonesia?

C.     Maksud dan Tujuan
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan nilai mata kuliah Perekonomian Indonesia. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.         Mengetahui perkembangan kependudukan di Indonesia.
2.         Mengetahui penyebaran kependudukan di Indonesia.
3.         Mengetahui laju pertumbuhan kependudukan di Indonesia.
4.         Mengetahui sensus kependudukan di Indonesia.
5.         Mengetahui ketenagakerjaan Indonesia.

D.    Metode Penyusunan Masalah
               Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi pustaka dengan menggunakan beberapa sumber referensi yang berkaitan dengan masalah yang kami bahas dan dengan menggunakan study literatur baik dari buku, website, artikel dan sumber lain yang mendukung.

E.     Sistematika Penulisan
Makalah ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut :




HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B.  Perumusan Masalah
C.  Maksud dan Tujuan
D. Metode Penyusunan Makalah
E.  Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Laju Pertumbuhan Penduduk
B.  Penyebaran Penduduk
C.  Angkatan Kerja
D. Sistem Pendidikan
E.  Mata Pencaharian Indonesia
F.   Investasi di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA







 

Kunci Kenaikan Harga BBM


            Beberapa pekan lalu pemerintah telah menyiapkan akan naiknya harga bahan bakar minyak atau yang biasa kita dengar dengan BBM, namun pada akhirnya pemerintahpun menunda akan kenaikan bahan bakar minyak tersebut, karna kisruhnya dikalangan pejabat-pejabat di DPR yang bekerja dengan lambat dan alot dalam menentukan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak, ditambah banyaknya kontroversi dikalangan massyarakat yang mengakibatkan semua golongan massyarakat turun kejalan seperti buruh, mahasiswa, organisasi keagamaan, ibu-ibu rumah tangga, hingga massyarakat biasa semuanya ingin menyerukan suarannya untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Pada dasarnya semua orang tidak menginginkan akan kenaikan harga bahan bakar minyak itu sendiri, karna mengapa jika harga bahan bakar minyak naik maka akan terjadi berbagai permasalahan-permasalahan yang mencekik bagi massyarakat miskin di Indonesia, belum dampak-dampak yang diderita oleh penjual sembako, petani, nelayan, buruh, penjahit, bahkan berdampak pada pengangguran juga.
            Telah kita ketahui beberapa pekan sebelum pemerintah memutuskan akan kenaikan harga bahan bakar subsidi, harga-harga barang dipasar sudah naik terlebih dahulu, bagaimana jika pemerintah benar-benar menaikan harga bahan bakar bersubsidi tersebut ?. Makin banyak saja orang yang tidak bisa makan dan ujung-ujungnya massyarakat juga yang kena. Tapi itu semua jika kita melihat dari sudut pandang yang mengarah pada dampak akan kenaikan harga bahan bakar subsidi.
            Sebelum membahas kunci kenaikan harga bahan bakar minyak penulis terlebih dahulu akan sedikit menyoroti dampak kenaikan bahan bakar minyak dan sidang paripurna yang berjalan dengan sangat lambat dan alot yang terjadi di gedung DPR pada tanggal 30 Maret 2012. Dalam paripurna itu juga akan diputuskan apakah usulan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi disetujui untuk diberlakukan sesuai rencana 1 April 2012.
            Memang benar dengan kenaikan bahan bakar bersubsidi semua sektor perekonomian akan berubah dari segi biaya, Salah satu masalah terbesar yang muncul dari dinaikkannya harga bahan bakar bersubsidi adalah kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi karena dampak kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang naik. Inflasi tidak mungkin dihindari karena bahan bakar bersubsidi adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang, tetapi menaikkan harga bahan bakar bersubsidi juga tak bisa dihindari karena beban subsidi membuat negara sulit melakukan investasi bidang lain untuk mendorong tumbuhnya ekonomi. Akibatnya dari segi barang kebutuhan naik, dari segi pakan dan pangan naik, biasanya kenaikan harga bahan bakar bersubsidi ini akan terasa dari segi makanan, minuman dan transfortasi, sudah kita ketahui juga sudah banyak pedagang dipasar yang menaikan harga barang dagangannya yang tentu jelas sangat merugikan dengan ketidak pastian naiknya harga bahan bakar minyak, belum pada transfortasi akan teras pada kenaikan ongkos karna mengklaim bahan bakar bersubsidi sebagai salah satu elemen utama, bahkan terbesar, dalam komponen ongkos produksi dan distribusi.
            "Industri makan-minum membutuhkan bahan bakar minya untuk produksi, distribusi dan bahan baku. Kenaikan bahan bakar minyak setinggi Rp1.500 akan menyebabkan kenaikan harga pangan sedikitnya 5-10%," kata Adhi S Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia, GAPPMI.
            Dampak lain dari kenaikan harga bahan bakar minyak akan berdampak bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) dan lain – lain. yang diantaranya meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh harga bahan bakar minyak, beban transportasi dll. Terus Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus. Harga barang menjadi naik. Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran. Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK.

            Itu semua jika kita melihat dari dampak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi meskipun masih banyak dampak-dampak lain yang lebih berpengaruh, selanjutnya penulis akan sedikit membahas tentang rapat paripurna yang sudah dilaksanakan pada beberapa pekan lalu.
            Pada hari jum’at 30 Maret 2012 para anggota DPR melaksanakan sidang yang di pimpin oleh Marzuki Alie sebagai ketua DPR  memutuskan tentang naik atau tidaknya harga BBM bersubsidi. Namun sekali lagi sidang berjalan sangatlah alot dikarenakan adanya kontroversi dikalangan para anggota DPR. Pukul 16.00 WIB pimpinan sidang Marzuki Alie resmi mengetuk palu sebagai tanda sidang paripurna diskors untuk dilakukan lobi antarfraksi dan sidang baru dibuka tujuh jam kemudian. Pada saat sidang sedang berjalan Kericuhan terjadi saat Ketua DPR RI, Marzuki Alie akan memulai pemungutan suara tentang substansi pasal 7 ayat 6 RUU APBN Perubahan 2012. Beberapa fraksi ingin pasal tersebut tidak berubah, sehingga pemerintah tidak memiliki kesempatan menaikkan harga BBM. Sementara fraksi lain ingin ada penambahan ketentuan, yaitu pemerintah bisa menyesuaikan harga BBM jika harga rata-rata minyak mentah di Indonesia (ICP) naik atau turun hingga 15 persen dalam waktu enam bulan. Kericuhan berawal ketika beberapa anggota DPR meminta pemungutan suara tidak dilakukan dulu. Beberapa anggota DPR maju mendekati podium pimpinan rapat. Beberapa dari mereka terlibat adu pendapat. Sementara itu, di bagian lain terjadi kericuhan antara beberapa anggota DPR. Hal itu mengakibatkan seorang diarahkan keluar ruang rapat oleh petugas keamanan melalui belakang kursi pimpinan rapat. Kericuhan juga terjadi di bangku pengunjung sidang. Sejumlah pengunjung yang mengenakan jas warna kuning terlibat aksi saling dorong dengan petugas keamanan. Beberapa saat kemudian, kondisi berangsur tenang, dan kericuhan tidak berlanjut. Sungguh sebuah tontonan yang tidak baik bagi ketaatan hukum dan peratutan negara ini. Sementara itu di luar gedung DPR banyak ribuan pendemonstrasi yang berasal dari beberapa kalangan, menunggu hasil rapat paripurna, pada saat sidang sedang berjalan tidak sedikit dari pendemonstrasi yang merusak dengan membabi butanya merusak fasilitas negara yang berada disekitar luar gedung DPR seperti tembok dan pagar seolah-olah orang yang merusak tersebut mengerti dengan kenaikan harga bahan bakar bersubsidi tersebut, lagi-lagi bukan tontonan yang baik yang ditunjukan massyarakat indonesai yang terkenal dengan ramahnya dan itupun tindakan yang cukup disayangkan, menunjukan kebrutalan warga indonesia saat ini.
            Pada sidang paripurna tanggal 30 Maret 2012 anggota DPR hanya membahas amandemen pasal 7 ayat 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang APBN 2012 yang menyebutkan harga jual eceran bahan bakar minyak bersubsidi tidak mengalami kenaikan. Namun pada kenyataannya rapat paripurna tersebut membahas penambahan Pasal 7 ayat 6 A, inilah yang menjadi kunci dari kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi tersebut, yang dimana pasal 7 ayat 6 A ini disebutkan "Dalam hal harga rata-rata minyak Indonesia (Indonesia Crude Oil Price/ICP) dalam kurun waktu berjalan mengalami kenaikan atau penurunan lebih dari 5 persen dari harga minyak internasional yang diasumsikan dalam APBN-P Tahun Anggaran 2012, pemerintah berwenang untuk melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi dan kebijakan pendukung." dimana pemerintah memiliki wewenang melakukan penyesuaian harga yakni menaikkan ataupun menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi Ini.  kuncinya, pasal ini jadi dasar bagi pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minya bersubsidi. Tanpa perangkat aturan ini, pemerintah tidak memiliki kewenangan penyesuaian harga. Dan dari rangakaian sidang yang telah di lakukan sebelumnya terdapat beberapa fraksi yang PRO dan Kontra dengan kenaikan harga BBM ini. diantaranya yaitu.
Partai yang menerima kenaikan BBM diantaranya.
  1. Fraksi PPP menginginkan kenaikan harga BBM dilakukan apabila harga minyak internasional 10% di atas asumsi harga.
  2. Fraksi Golkar menginginkan kenaikan harga BBM dilakukan apabila harga minyak internasional 15% di atas asumsi harga.
  3. Fraksi PAN menginginkan kenaikan harga BBM dilakukan apabila harga minyak internasional 15% di atas asumsi harga.
  4. Fraksi PKS menginginkan kenaikan harga BBM dilakukan apabila harga minyak internasional 20% di atas asumsi harga.
  5. Fraksi Demokrat menginginkan kenaikan harga BBM dilakukan apabila harga minyak internasional 5% di atas asumsi harga.

Di sisi lain ada juga partai yang menolak kenaikan BBM ini, diantaranya.
  1. Fraksi Hanura
  2. Fraksi Gerindra
  3. Fraksi PDI

Daftar Pustaka


TUGAS 1 DAN TUGAS 2


PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA (1986-2011)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia



logo_gunadarma.jpg
 




                                   








Disusun Oleh :
Ahmad Harish                         27211929
Hendri Sugiyatna Perdana      28211681
Trisna Setiawan                       27211187
Yogi Widiawan                       27211540
 
 









JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2012


KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan ridhoNya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, itu merupakan fakta asli kemampuan manusia yang pada dasarnya tidak pernah luput dari khilaf dan salah.
            Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mencoba mengkaji “Perkembangan kependudukan dan Ketenagakerjaan Indonesia (1986-2011)”. Dari aspek pola fikir yang muncul pada setiap manusia maupun massyarakat itu sendiri.
            Pada kesempatan kali ini, alhamdulillah makalah ini telah selesai disusun dengan memanfaatkan sumber-sumber referensi yang penulis peroleh. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan lebih bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sebagai penyusun.
                                                                                   





Bekasi, Maret 2012


Penyusun
 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B.       Perumusan  Masalah ............................................................................................... 2
C.       Maksud dan Tujuan ................................................................................................ 2
D.      Metode Penyusunan ............................................................................................... 2
E.       Sistematika Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.      Laju Pertumbuhan Penduduk ….............................................................................. 4
B.       Penyebaran penduduk …...................................................................................... 5
C.       Angkatan Kerja …………………......................................................................... 6
D.      Sistem Pendidikan …........................................................................................... 7
E.       Mata Pencaharian Indonesia.................................................................................... 9
F.        Investasi di Indonesia ……….............................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
            Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan. Masalah kependudukan merupakan masalah umum yang dimiliki oleh setiap negara di dunia ini. Secara umum, masalah kependudukan di berbagai negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dalam hal kuantitas/jumlah penduduk dan kualitas penduduknya. Data tentang kualitas dan kuantitas penduduk tersebut dapat diketahui melalui beberapa cara, diantaranya melalui metode sensus, registrasi, dan survei penduduk.
            Masalah penduduk sebenarnya sangat kompleks, banyak sekali aspek yang mencakup  didalamnya, diantara aspek pangan, pemukiman, sandang, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan sebagainya. Lalu, apa saja konsekuensi yang mesti diterima oleh negara–negara yang sedang berkembang dengan laju pertumbuhan penduduk yang demikian cepat itu?
Diantara beberapa konsekuensi tersebut, ada tiga hal yang perlu dicatat yaitu :
1.             Jumlah angkatan kerja bertambah dengan cepat siiring dengan cepatnya laju pertumbuhan penduduk.
2.             Rendahnya kemampuan negara-negara yang sedang berkembang untuk menciptakan kesempatan kerja tambahan.
3.             Semakin menurunya daya dukung lingkungan terhadap kualitas kehidupan.

Masalah–masalah lanjutan yang muncul kemudian adalah angka pengangguran semakin meningkat, urbanisasi, migrasi makin menjadi–jadi, dan last but not least, angka kejahatan dengan berbagai bentuk juga meningkat.
Masalah kependudukan yang dihadapi NSB (Negara Sedang Berkembang) dewasa ini lebih rumit daripada masa sebelum perang dunia kedua. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi secara langsung telah menimbulkan masalah bagi NSB dalam upaya mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, Tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin cepat di NSB menyebabkan proporsi penduduk yang belum dewasa menjadi bertambah tinggi dan jumlah anggota keluarga bertambah besar.

B.     Perumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, masalah yang dirumuskan dititikberatkan pada beberapa hal, yaitu :
1.         Bagaimana dengan perkembangan kependudukan di Indonesia?
2.         Bagaimana dengan penyebaran kependudukan di Indonesia?
3.         Bagaimana dengan laju pertumbuhan kependudukan di Indonesia ?
4.         Bagaimana dengan sensus kependudukan di Indonesia ?
5.         Bagaimana dengan ketenagakerjaan Indonesia?

C.     Maksud dan Tujuan
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan nilai mata kuliah Perekonomian Indonesia. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.         Mengetahui perkembangan kependudukan di Indonesia.
2.         Mengetahui penyebaran kependudukan di Indonesia.
3.         Mengetahui laju pertumbuhan kependudukan di Indonesia.
4.         Mengetahui sensus kependudukan di Indonesia.
5.         Mengetahui ketenagakerjaan Indonesia.

D.    Metode Penyusunan Masalah
               Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi pustaka dengan menggunakan beberapa sumber referensi yang berkaitan dengan masalah yang kami bahas dan dengan menggunakan study literatur baik dari buku, website, artikel dan sumber lain yang mendukung.

E.     Sistematika Penulisan
Makalah ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut :




HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B.  Perumusan Masalah
C.  Maksud dan Tujuan
D. Metode Penyusunan Makalah
E.  Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Laju Pertumbuhan Penduduk
B.  Penyebaran Penduduk
C.  Angkatan Kerja
D. Sistem Pendidikan
E.  Mata Pencaharian Indonesia
F.   Investasi di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA











\

SOAL 1
 
 


LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
            Laju pertumbuhan penduduk dunia saat ini terus meningkat, bahkan telah mencapai angka 7 miliar lebih. Semakin bertambahnya jumlah penduduk saat ini, diperkirakan berdampak pada kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang ada. Hal ini dikatakan  Kasi Adpin Badann Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN). Dapat dikatakan juga Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.
            Laju pertumbuhan penduduk sekarang terus meningkat dari tahun-ketahun. Karenanya, masyarakat dihimbau untuk ikut program KB, karena dengan ber-KB laju pertumbuhan penduduk bisa ditekan, dan dimana salah satu penyebab kualitas SDM menurun juga dipengaruhi laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Dimana jumlah pertumbuhan penduduk tanpa dibarengi dengan penghasilan yang cukup, kualitas SDM nya menurun. Tidak hanya itu, kualitas SDM atau menyangkut perilaku masyarakatnya juga akan berkurang atas kepedulian terhadap situasi dan kondisi ekonomi sekarang ini.
            Untuk mengurangi laju pertumbuhan laju pertumbuhan penduduk kabupaten/kota terus berperan aktip membantu mensukseskan program KB. Maka dengan demikian kualitas penduduk bisa meningkat jika mengikuti program KB. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus lebih memahami dan mengutamakan pentingnya ber-KB. Dengan demikian, kualitas SDM nya akan sesuai standart jika warga ber-KB dan kehidupan ekonominya pun bisa normal.





PENYEBARAN PENDUDUK

            Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. penyebaran penduduk yang tidak merata juga menyebabkan berbagai masalah diantaranya, karena kurangnya SDM pada daerah yang jarang penduduknya, maka kekayaan SDA yang terkandung didalamnya menjadi kurang termanfaatkan, daerah yang padat penduduk terjadi kelebihan SDM, banyaknya pengangguran, permukiman kumuh, dan kemiskinan. Untuk mengatasi pemerataan persebaran penduduk yang tidak merata maka harus dilakukan dengan cara Transmigrasi atau dengan cara pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Dengan transmigrasi akan terjadi keseimbangan penduduk di semua wilayah yang akan berdampak ke hal yang lebih positif seperti : terjadinya penyebaran penduduk, terciptanya lapangan pekerjaan, meningkatnya taraf hidup rakyat, terciptanya pengembangan kawasan baru, dan mengurangi angka kriminalitas.











ANGKATAN KERJA

            Analisis angkatan kerja dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian merupakan hal yang menarik untuk dilakukan karena tingkat dan pola partisipasi angkatan kerja cenderung bergantung pada ketersediaan kesempatan kerja dan perbedaan pada tuntutan memperoleh pendapatan antar kelompok penduduk. Misalnya, partisipasi perempuan dalam angkatan kerja cenderung berbeda antar kelompok umur, menurut status perkawinan dan perbedaan tingkat pendidikan. Jadi, dibandingkan dengan laki-laki, tingkat partisipasi perempuan cenderung lebih rendah, tidak hanya karena peran ganda mereka dalam rumahtangga di sebagian besar Negara berkembang, tetapi juga berkaitan dengan komitmen perempuan untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja selama kehidupannya. Perempuan cenderung keluar dari pasar kerja ketika mereka memasuki masa perkawinan, melahirkan dan membesarkan anak, dan kemudian kemungkinan mereka akan kembali ke dunia kerja ketika anak-anak sudah cukup besar. Meningkatnya pencapaian tingkat pendidikan perempuan juga biasanya dikiuti oleh meningkatnya tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Selanjutnya perbedaan besaran angkatan kerja juga bervariasi antar desa dan kota yang salah satunya disebabkan adanya perbedaan kesempatan memperoleh pendapatan.
            Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya dalam tiga tahun terakhir (2006-2008) menunjukkan perkembangan yang semakin membaik. Peningkatan jumlah kesempatan kerja yang tercipta turut mendukung kondisi tersebut. Hal ini ditandai dengan peningkatan yang cukup signifikan pada kelompok penduduk yang termasuk kategori angkatan kerja. Menurut data Sakernas kondisi Agustus 2008, jumlah angkatan kerja mencapai 111,9 juta orang yang berarti naik 2,0 juta orang dibandingkan jumlah angkatan kerja Agustus 2007 sebesar 109,9 juta orang.










SISTEM PENDIDIKAN

            Pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya termasuk lingkungan alam dan lingkungan manusi. Di dalam intearksi tersebut manusia bukan hanya hasil interaksi dengan alamnya dan dengan sesama manusia,melainkan hasil pegembangan potensi manusia secara optimal sesuai dengan fitrahnya. Proses peningakatan kualitas sumber daya manusia memerlukan berbagai prasyarat di dalam pelaksanaannya, antara lain lingkungan kehidupan manusia hendaknya memberikan kesempatan kepada perkembangan peserta didik untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada padanya. Investasi pengembangan sumber daya manusia selalu berjangka panjang. Program pengembangan jangka panjang ini mempersiapkan manusia terdidik yang memiliki ilmu pengetahuan dan mempunyai kualitas yang tinggi, yaitu manusia yang berkaliber nasional dan internasional. Adanya gejala pengangguran manusia terdidik dewasa ini perlu mendapatkan perhatian serius. Misalnya, perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap isi dan arah kurikulum pendidikan yang tidak sejalan dengan kebutuhan pembangunan. Perlu pengembangan paradigma pendidikan yang memposisikan individu yang mandiri, pembelajar, dan mengupayakan pengembangan serta pemberdayaan potensi.

Investasi sumber daya manusia sebagai anggota masyarakat yang diperlukan adalah memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.      Manusia yang berwatak, yaitu jujur dan memiliki social capital: dapat dipercaya, suka kerja keras, jujur, dan inovatif. Dengan istilah lain, manusia yang beretika dengan taat menjalankan ajaran agamanya;
2.      Cakap dan inteligen; inteligensi ini harus dikembangkan sesuai apa yang dimiliki oleh masing-masing individu;
3.      Entrepreneur (wiraswasta), sikap entrepreneur bukan hanya di bidang ekonomi dan bisnis tetapi juga unruk semua aspek kehidupan, karena kemampuan entrepreneur cenderung bersifat inovatif dan tidak terikat kepada sesuatu yang tetap, sehingga tidak mengenal istilah ”menganggur”;
4.      Kompetitif, sumber daya manusia yang diperlukan adalah yang memiliki kualitas kompetitif dalam kehidupan dunia terbuka untuk selalui menggapai nilai lebih dan meningkatkan kualitas produktifitas kerjanya. Sikap kompetitif harus sudah mulai ditumbuhkan sejak di dalam keluarga, dan juga setiap jenjang pendidikan formal.



SOAL 2
 
 


MATA PENCAHARIAN DI INDONESIA

            Sebelum mengetahui macam-macam mata pencaharian, alangkah baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan mata pencaharian itu sendiri. “Mata pencaharian adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup manusia”. Di Indonesia sendiri, terdapat banyak mata pencaharian, disini penulis akan mengambil dari beberapa sudut pandang, karna semakin banyak sudut pandang kita terhadap suatu masalah, jelas pola pandang kita akan semakin netral dan objektif, lain halnya jika kita hanya memandang dari satu sudut pandang saja maka kita akan cenderung subjektif, untuk itu dalam menghadapi segala sesuatu, akan lebih bijaksana jika kita memandang dari berbagai sisi. Dibawah ini beberapa pencaharian di Indonesia yang diambil dari beberapa sisi :

1.        Pertanian
            Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia 70%, mengarah ke sektor bercocok tanam seperti pertanian dan perkebunan, karna tanah Indonesia yang sangat subur ,mendorong masyarakat Indonesia untuk mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam itu untuk bercocok tanam dan menjadikannya sebagai mata pencaharian bagi mereka yang tinggal di dataran tinggi. Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan.

2.        Perikanan
     sebagian besar penduduk Indonesia yang tinggal di dataran rendah (daerah pantai) mata pencaharian mereka mengarah ke sektor perikan. Namun secara geografi penyelenggaraan perikanan tidak hanya di laut, tapi di kolam, sungai, danau, sangat potensial juga karena iklim Indonesia yang basah dan curah hujan yang banyak. Perikanan air payau di tambak sangat mendukung karena Indonesia merupakan Negara kepulauan. Indonesia memiliki selat dan laut yang berada di antara pulau-pulau yang kaya akan perikanan laut.

3.        Pariwisata
     Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali tempat yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk berpariwisata, misalnya pulau Bali yang sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara, jelas sekali disini massyarakat Bali memamfaatkan Pulau Bali ini menjadi mata pencaharian bagi massyarakat sekitar untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Dan lebih banyak lagi tempat pariwisata di indonesia yang tidak kalah menariknya dengan Bali.

4.        Perindustrian
     Di daerah perkotaan atau kota-kota besar dipandang lebih sebagai lahan sumber mata pencaharian, karna diperkotaan sangat berpotensi dengan mata pencaharian yang berhubungan dengan perindustrian, jika dilihat dari segi penghasilan diperkotaan penghasilan sangat tinggi dibandingkan di desa, karna mata pencaharian penduduk di perkotaan mengarah kepada sektor pembangunan, perindustrian, transportasi dan teknologi, Karena tingginya penghasilan didaerah perkotaan, menyebabkan masyarakat pedesaan tertarik untuk bekerja di perkotaan yang akhirnya mereka meninggalkan desanya untuk transmigrasi ke kota walaupun mereka berbekal pendidikan yang tidak cukup tinggi. Hal ini menyebabkan, terjadinya kepadatan penduduk di daerah perkotaan juga meningkatkan angka pengangguran di kota karena lahan pekerjaan yang terbatas.

5.        Pertambangan
            Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penggalian, pengolahan, pemanfaatan dan penjualan. Berdasarkan jenisnya pertambangan di bagi menjadi tiga yaitu: pertambangan organik, pertambangan logam, dan pertambangan non logam, namun dalam pertambangan di Indonesia masih mempunyai masalah yaitu kekurangan tenaga ahli dalam bidang pertambangan atau tidak adanya kesempatan tenaga ahli Indonesia menyebabkan banyak usaha-usaha pertambangan dikontrak pengusaha asing.

6.        Transfortasi dan Jasa
     Jasa merupakan usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau melaksanakan sesuatu. Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pencaharian penduduk dalam bidang ini pun sangat beragam. Bidang jasa dan transportasi terutama menjadi pilihan pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara lain adalah pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot, masinis, dan sebagainya.

7.        Perdagangan
     Perdagangan dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran dan jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil sehingga tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar kegiatan melibatkan produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang menengah.



SOAL 3
 
 


INVESTASI DI INDONESIA

            Pengertian investasi di dalam akuntansi meliputi semua penanaman dana perusahaan atau penyertaan perusahaan pada perusahaan lain, yang tidak ada hubungan lansung dengan operasi utama perusahaan. Pengertian ivestasi ini berbeda dengan pengertian investasi di dalam manajemen keuangan atau pembelanjaan yaitu investasi berarti penanaman modal atau dana pada berbagai jenis aktiva perusahaan. Dalam proses pembangunan di Indonesia investasi sangat penting karna dengan investasi negara ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, akan bisa lebih menyerap tenaga kerja, mengurangi pengangguran, serta mengurangi kemiskinan.
           
            Untuk pembangunan di Negara ini kita bisa ber-investasi dibeberapa sektor seperti kesehatan, pendidikan, pembangunan infrasturktur umum, maupun telekomunikasi. Berikut adalah jenis-jenis investasi yang dapat anda pilih.
1.             Investasi Emas
                        Logam mulia atau emas 99,99% adalah salah satu logam berharga dan langka yang keberadaannya dapat diterima oleh kalangan umum. Sifatnya yang mudah dibentuk, membuat emas sering dipakai dalam pembuatan perhiasan. Emas juga merupakan alat investasi yang aman & menguntungkan
                        Dalam situasi yang tidak menentu, banyak orang yang beralih ke emas karena emas mempunyai nilai yang lebih stabil dan dianggap sebagai mata uang tanpa batasan asset yang penting & aman yang dapat diuangkan setiap saat dibutuhkan. Pergerakan nilai tukar US Dollar yang searah dengan emas, membuat investor emas mendapatkan keuntungan ganda bila harga emas naik. Investasi Tabungan
                        Investasi tabungan sama artinya dengan menabung, menyimpan dalam rekening tabungan dibank, ini dapat dikatakan tidak berinvestasi. Karena bunga deposito bank di Indonesia saat ini sangat rendah. Ditambah dengan adanya tingkat inflasi yang cukup tinggi,  maka nilai uang dalam tabungan atau deposito akan tidak berarti apa - apa dimasa yang akan datang. Tetapi investasi tabungan masi lebih baik dibandingkan dengan menyimpan uang dirumah. Menabung dibank tidak berarti tidak memperoleh keuntungan, karena dibank uang kita aman serta kita bisa menarik tabungan kapan saja ketika dibutuhkan.
2.             Investasi Asuransi
                        Asuransi pada dasarnya adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya atau produk keuangan yang memberikan proteksi financial. Sedangkan menjadi investasi menjadi fungsi tambahan sehingga tidak bisa investasi saja tanpa membeli investasi. Asuransi yang bisa dijadikan sarana investasi adalah
• Dwiguna, investasi yang sudah diberikan jaminan minimal memberikan keuntungan tertentu. Investasi ini sangat hati-hati sekali karena sudah diberikan jaminan, sehingga hasilnya cenderung lebih rendah.
• Unitlink, investasi ini cenderung lebih agresif sehingga hasilnya cenderung lebih tinggi, dan tentunya diimbangi dengan resiko naik turun nilainya.
3.             Investasi Reksadana
                        Reksadana lebih unggul dalam keragaman pilihanya, mulai dari yang berbasis, saham, obligasi atau pasar uang. Jadi pilihan investasi reksadana lebih banyak yang ditawarkan, investor tinggal memilih yang sesuai dengan keinginan dan juga resiko yang siap ditanggungnya.
4.             Investasi Saham Obligasi
                        Obligasi yang diterbitkan oleh Negara menarik untuk diambil, karena bungannya lebih tinggi dari pada deposito. Namun deposito yang diterbitkan oleh koorporasi harus diwaspadai karena tingkat keamanannya patut diwaspadai.
5.             Investasi Tanah dan Bangunan
                        Investasi ini digolongkan sebagai investasi jangka panjang, dimana harga tanah dan bangunan semakin lama semakin melambung tinggi.
Sumber :
Buku Elektronik Ilmu pengetahuan sosial SMP/MTS Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
http://virasabila.webnode.com
www.wealthindonesia.com